USD/JPY Mencari Support di Sekitar 135,00 karena Ketidakpastian Inflasi AS Meningkatkan Daya Tarik Dolar AS
- USD/JPY mengincar support terdekat di dekat 135,00 karena ketidakpastian data inflasi AS akan membuat Indeks USD tertekan.
- Presiden AS Joe Biden telah mengundang beberapa pemimpin Partai Republik untuk menyetujui relokasi yang lebih tinggi untuk pagu utang.
- BoJ Ueda percaya bahwa dampak dari kegagalan bank AS dan Eropa baru-baru ini pada sistem keuangan Jepang kemungkinan terbatas.
Pasangan USD/JPY mencari support setelah turun di bawah support krusial 135,00 di awal sesi Eropa. Mata uang utama ini mengincar pemulihan karena ketidakpastian atas inflasi Amerika Serikat semakin meningkat. Indeks Dolar AS (DXY) tetap bergerak sideways di sesi Asia dan bergerak dengan arah yang sama di Eropa menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS dan negosiasi plafon utang.
Indeks S&P500 berjangka melanjutkan performa berombak di awal sesi London karena para investor menghindari pasar, yang menggambarkan suasana pasar yang sepi. Hasil dari pembicaraan pagu utang AS diharapkan akan membawa aksi penguatan untuk ekuitas AS.
Presiden AS Joe Biden telah mengundang beberapa pemimpin tertinggi Partai Republik dan diplomat kongres lainnya untuk menyetujui relokasi yang lebih tinggi untuk pagu utang untuk menghindari penundaan lebih lanjut karena hal ini dapat merusak ekonomi AS. Menteri Keuangan AS telah memperingatkan bahwa penundaan kenaikan pagu utang akan menyebabkan persetujuan dari Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy, yang diharapkan akan melakukan negosiasi besar-besaran untuk inisiatif pengeluaran guna memangkas defisit anggaran yang semakin dalam.
Sementara itu, imbal hasil AS telah turun karena kesepakatan pagu utang yang tidak menguntungkan akan berdampak pada prospek jangka panjang ekonomi AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun telah turun di bawah 3,5% di tengah pulihnya permintaan untuk obligasi pemerintah.
Dari sisi Yen Jepang, Gubernur Bank of Japan (BoJ) yang baru Kazuo Ueda mengatakan pada hari Selasa, "Dampak dari kegagalan bank-bank AS dan Eropa baru-baru ini terhadap sistem keuangan Jepang kemungkinan terbatas." Mengenai panduan inflasi, BoJ Ueda mengutip ekspektasi inflasi Jepang yang telah meningkat, dan tetap berada di level yang tinggi.