USD/INR Kehilangan Momentum di Tengah Perdagangan Hari Libur AS yang Tipis

• Rupee India menarik beberapa pembeli pada USD yang lebih lemah.
• IMF memproyeksikan ekonomi India akan tetap kuat di 6,5% pada tahun 2024 dan 2025.
• Notulen FOMC dari pertemuan bulan Januari akan dirilis pada hari Rabu.

Rupee India (INR) menguat di hari Senin di tengah penurunan Dolar AS (USD). Prospek ekonomi India yang positif mendukung INR. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam pembaruan World Economic Outlook terbarunya bahwa pertumbuhan ekonomi di India diproyeksikan akan tetap kuat di 6,5% pada tahun 2024 dan 2025.

Sementara Jepang secara tak terduga tergelincir ke dalam resesi, India masih bersinar sebagai 'titik terang' di peta global. IMF memprakirakan bahwa India akan melampaui Jepang dan Jerman dalam hal output ekonomi pada tahun 2026 dan 2027. Namun, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan hambatan ekonomi dapat membatasi kenaikan INR dan menyeret pasangan mata uang ini lebih rendah.

Pasar AS tutup pada hari Senin karena libur Hari Presiden. Para pelaku pasar akan mengawasi Notulen FOMC dari pertemuan bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Rabu. Perhatian akan beralih ke IMP Jasa S&P Global India dan Notulen Rapat MPC RBI pada hari Kamis.

Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Rupee India Tetap Kuat Meskipun Ada Ketegangan Geopolitik dan Hambatan Ekonomi

• Defisit perdagangan barang India menyempit hampir 12% di bulan Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Defisit perdagangan turun menjadi 17,49 miliar Dolar AS di bulan Januari dari 19,80 miliar Dolar AS di bulan Desember.
• Impor turun menjadi $54,41 miliar, dari $58,25 miliar di bulan Desember. Ekspor turun sedikit di bulan Januari menjadi $36,92 miliar dari $38,45 miliar di bulan Desember. Penurunan ekspor sebagian besar disebabkan oleh konflik geopolitik di Laut Merah.
• Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk bulan Januari meningkat 0,3% MoM dari penurunan 0,1% di bulan Desember. Angka IHP naik 0,9% dalam setahun, mengalahkan ekspektasi pasar.
• Perumahan Baru AS turun -14,8% dari 1.562 juta menjadi 1.331 juta, sementara Izin Pendirian Bangunan merosot -1,5% dari 1,8% pada angka sebelumnya.
• Indeks Sentimen Konsumen Michigan meningkat menjadi 79,6 di bulan Februari dari pembacaan bulan Januari di 79,0, di bawah konsensus pasar.

Analisis Teknis: Rupee India Menyaksikan Kenaikan dalam Kisaran yang Lebih Panjang

Rupee India diperdagangkan lebih kuat pada hari ini. USD/INR telah diperdagangkan dalam saluran tren turun multi-bulan di 82,70-83,20 sejak 8 Desember 2023.

Dalam waktu dekat, USD/INR mempertahankan bias bearish karena pasangan ini berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 100 periode pada grafik harian. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari bertahan di bawah garis tengah 50,0, yang menunjukkan jalur level resistensi terkecil menuju ke bawah.

Level resistance terdekat untuk pasangan ini berada di dekat level tertinggi 14 Februari di 83,10. Penghalang naik yang krusial akan muncul di dekat batas atas saluran tren turun di 83,20. Setiap pembelian lanjutan di atas 83,20 akan membuka jalan menuju level tertinggi 2 Januari di 83,35, diikuti oleh level psikologis 84,00.

Pada sisi negatifnya, level support awal untuk USD/INR terlihat di dekat level terendah 2 Februari di 82,83. Filter sisi bawah tambahan yang perlu diperhatikan adalah batas bawah saluran tren turun di 82,70, dalam perjalanan menuju level terendah 23 Agustus di 82,45.