Back

Pound Sterling Menguat karena Dolar AS Melemah Jelang Pertemuan Kebijakan The Fed

  • Pound Sterling naik ke tertinggi dua minggu di dekat 1,2550 di tengah membaiknya sentimen pasar.
  • Para investor melihat BoE akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni atau Agustus.
  • Keputusan kebijakan The Fed pada hari Rabu dan laporan NFP pada hari Jumat akan menjadi peristiwa penting minggu ini.

Pound Sterling (GBP) mencetak tertinggi baru dua minggu terhadap Dolar AS (USD) di dekat 1,2550 di sesi London hari ini. Pasangan GBP/USD menguat karena sentimen pasar yang positif dan penurunan Dolar AS. Cable menguat karena panduan yang beragam dari para pengambil kebijakan Bank of England (BoE) soal prospek inflasi meningkatkan ketidakpastian seputar kapan BoE akan memulai siklus penurunan suku bunganya.

Deputi Gubernur BoE Dave Ramsden mengatakan pada pertengahan April bahwa risiko inflasi tetap tinggi telah berkurang. Ramsden memprakirakan inflasi umum akan kembali ke target 2% pada bulan Mei dan mengatakan kemungkinan akan tetap di level ini selama dua tahun ke depan.

Sebaliknya, beberapa pengambil kebijakan BoE lainnya, seperti Kepala Ekonom Huw Pill, Jonathan Haskel, dan Catherine Mann, tidak terlalu optimis terhadap prospek inflasi. Sebagian besar dari mereka mengacu pada Indeks Harga Konsumen (IHK) inti sebagai pengukur yang disukai dalam pengambilan keputusan suku bunga, yang masih tinggi karena inflasi jasa yang persisten. Pekan lalu, Pill mengatakan: “Penentuan waktu untuk menurunkan suku bunga bank masih jauh.”

Pasar keuangan memprakirakan BoE akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni atau Agustus. “Penurunan suku bunga antara bulan Juni dan Agustus, dan kami sedikit condong ke bulan Agustus dengan dasar bahwa salah satu hal utama yang BoE perhatikan adalah inflasi jasa,” kata James Smith, ekonom di ING Financial Markets. “Jika inflasi jasa sedikit lebih kaku, Saya pikir itu akan membuat keseimbangannya sedikit lebih condong ke bulan Agustus dibandingkan bulan Juni, tapi sejujurnya itu keputusan yang sulit”, tambahnya.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Bergerak Lebih Tinggi sementara Dolar AS Melemah

  • Pound Sterling menguat ke 1,2550, memanfaatkan sentimen pasar yang membaik. S&P 500 futures telah membukukan kenaikan signifikan selama sesi Asia, mengindikasikan perbaikan selera risiko investor. Sedikit penurunan pada Dolar AS menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve juga telah mendorong pasangan GBP/USD. Namun, ekspektasi kuat bahwa The Fed akan mempertahankan nada hawkish-nya dapat mendukung Dolar AS.
  • The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 5,25%-5,50% dalam pertemuan kebijakan moneternya pada hari Rabu. Para pengambil kebijakan The Fed diprakirakan akan tetap bergantung pada data dalam mengambil keputusan lebih lanjut. Bank sentral kemungkinan akan menegaskan kembali perlunya mendapatkan lebih banyak keyakinan sebelum beralih ke penurunan suku bunga.
  • Kumpulan data inflasi konsumen baru-baru ini belum memberikan bantuan apa pun kepada para pengambil kebijakan The Fed. Data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan Maret, yang dirilis pada hari Jumat, mengindikasikan bahwa harga jasa yang lebih tinggi membuat tekanan harga lebih panas dari prakiraan.
  • Pada basis tahunan, data inflasi PCE inti naik 2,8%, lebih tinggi dari ekspektasi 2,6% dan dengan laju yang sama seperti di bulan Februari. Data inflasi bulanan tumbuh paralel dengan konsensus dan rilis sebelumnya yaitu 0,3%. Pertumbuhan PCE inti bulanan 0,3% ternyata lebih tinggi dari yang dibutuhkan agar inflasi dapat kembali ke tingkat yang diinginkan yaitu 2%.
  • Selain keputusan kebijakan moneter The Fed, para investor juga akan fokus pada data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Institute for Supply Management (ISM) untuk bulan April, yang akan dipublikasikan pada hari Rabu. IMP Manufaktur ISM diprakirakan akan tetap di atas ambang batas 50,0, yang memisahkan ekspansi dan kontraksi. Data pabrik diprakirakan di 50,1, lebih rendah dari sebelumnya 50,3. Survei IMP yang dilakukan oleh S&P Global pada periode yang sama menunjukkan penurunan tajam dalam skala produksi dan pesanan baru karena tekanan inflasi, lemahnya permintaan, dan cukupnya persediaan stok di pelanggan.
  • Pada akhir pekan ini, data Nonfarm Payrolls (NFP) AS akan menjadi peristiwa penting yang akan menunjukkan status pasar tenaga kerja saat ini.

Analisis Teknis: Pound Sterling Rebound ke Neckline H&S

GBPUSD
Pound Sterling memulihkan penurunan yang tercatat dalam beberapa minggu terakhir dan berada di dekat neckline pola grafik Head and Shoulder. Neckline pola yang disebutkan di atas diplot dari terendah 8 Desember di sekitar 1,2500.

Pasangan GBP/USD berupaya bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, di sekitar 1,2510. EMA 200-hari, di 1,2550, bertindak sebagai penghalang utama bagi pembeli Pound Sterling.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode bergeser ke kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan konsolidasi ke depan.

Neraca Perdagangan non-Uni Eropa Itali Maret Turun Dari Sebelumnya €6.739B Ke €5.603B

Neraca Perdagangan non-Uni Eropa Itali Maret Turun Dari Sebelumnya €6.739B Ke €5.603B
Leia mais Previous

Kepercayaan Bisnis Portugal April Tidak Berubah Sebesar 1.8

Kepercayaan Bisnis Portugal April Tidak Berubah Sebesar 1.8
Leia mais Next