Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Melemah Menuju $29,50 Meskipun The Fed Dovish

• Harga perak memangkas kenaikan intraday meskipun ada sentimen dovish seputar The Fed AS.
• Powell mengindikasikan bahwa waktu untuk penurunan suku bunga telah tiba, namun tidak menyampaikan seberapa besar penurunan tersebut.
• Logam abu-abu ini didukung oleh arus safe haven di tengah meningkatnya ketegangan Timur Tengah.

Harga perak (XAG/USD) turun tipis mendekati $29,70 per troy ons selama sesi Asia pada hari Senin. Namun, Perak yang tidak memberikan imbal hasil juga menarik investor karena Federal Reserve (The Fed) diprakirakan akan memberikan setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini sepenuhnya mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar seperempat basis poin (bp) oleh Federal Reserve pada pertemuan bulan September.

Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pada Simposium Jackson Hole pada hari Jumat, "Waktunya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri." Meskipun Powell tidak merinci kapan penurunan suku bunga akan dimulai atau ukuran potensinya, ia mencatat bahwa risiko pasar kerja telah meningkat sementara risiko inflasi menurun.

Harga safe-haven Perak menguat karena kekhawatiran tentang meningkatnya konflik di Timur Tengah. Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat tak berawak ke Israel pada hari Minggu, yang memicu respon dari militer Israel, yang mengerahkan sekitar 100 jet untuk menyerang Lebanon untuk mencegah serangan yang lebih besar. Eskalasi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik Gaza yang sedang berlangsung dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas, yang berpotensi melibatkan pendukung Hizbullah, Iran, dan sekutu utama Israel, Amerika Serikat, demikian menurut Reuters.

Permintaan perak dapat dipengaruhi oleh data terbaru dari Biro Statistik Nasional Tiongkok, yang mengindikasikan adanya kesulitan ekonomi di pusat manufaktur terbesar di dunia ini. Karena Perak memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi industri, penurunan aktivitas industri ini dapat menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap permintaannya.