USD/JPY Pulihkan Penurunan Intraday saat Dolar AS Berupaya untuk Naik Lebih Jauh
- USD/JPY memangkas penurunan intraday dan pulih di atas 148,00 di tengah Dolar AS yang kuat.
- Para investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi AS untuk bulan September.
- Penurunan dalam Belanja Rumah Tangga Jepang secara Keseluruhan akan mengurangi taruhan kenaikan suku bunga BoJ.
USD/JPY memulihkan penurunan intraday dan kembali ke tertinggi hari di 148,20 pada sesi Amerika Utara hari Selasa. Pasangan mata uang ini naik karena Dolar AS (USD) berusaha untuk memperpanjang kenaikannya. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mempertahankan kenaikan dekat tertinggi tujuh minggu di 102,50.
Kinerja Dolar AS tetap kuat karena ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan penurunan suku bunga yang lebih besar dari biasanya sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan November telah berkurang.
Menurut CME FedWatch tool, para pedagang telah menilai kembali Federal Fund rate untuk bulan November dan melihat penurunan suku bunga sebesar 25 bp yang akan mendorong suku bunga lebih rendah menjadi 4,50%-4,75% setelah rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September. Data ketenagakerjaan menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja tetap kuat, Tingkat Pengangguran melambat dan pertumbuhan upah tetap kuat.
Ke depannya, para investor akan mencermati data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Para ekonom memprakirakan IHK inti – yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil – akan tumbuh stabil 3,2%. Inflasi tahunan diprakirakan melambat lebih jauh ke 2,3% dari 2,5% pada bulan Agustus.
Dampak inflasi diprakirakan akan sedikit berpengaruh pada ekspektasi penurunan suku bunga The Fed karena para pejabat lebih fokus pada pemulihan belanja konsumen dan pertumbuhan lapangan kerja.
Di sisi Tokyo, belanja rumah tangga secara keseluruhan turun 1,9% pada bulan Agustus, lebih lambat dari ekspektasi kontraksi 2,6%. Pada bulan Juli, belanja konsumen hanya tumbuh 0,1%. Ini diprakirakan dapat mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan (BoJ) pada kuartal terakhir tahun ini.