Back

NZD/USD Merah dekat 0,6550, Penjualan Ritel Kuartal Kedua Membebani

FXStreet - NZD/USD memperpanjang bias sisi bawah semalam dan menjaga penurunan di pagi Asia, karena Kiwi diterima pukulan baru dari penjualan ritel kuartal kedua Selandia Baru yang suram yang ditambahkan ke seri terbaru dari lemahnya fundamental Selandia Baru.

NZD/USD dekat terendah 0,6546

Saat ini, pasangan NZD/USD turun -0,30% ke 0,6551 dan siap untuk menguji 0,65 di hari ke depan. NZD/USD tetap berat di pembukaan sesi Tokyo karena pasar mencerna rilis data penjualan ritel dari Selandia Baru untuk kuartal kedua yang mengungkapkan bahwa belanja ritel naik pada laju yang lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal terakhir.

Volume penjualan ritel naik 0,1% kuartal lalu, menurut Statistik Selandia Baru, jauh lebih lemah dari perkiraan naik 0,5% dan melompat 2,3% dalam penjualan pada kuartal Maret.

Sebaliknya, sedikit optimis data penjualan ritel AS yang dirilis pada hari Kamis juga menambah spekulasi kenaikan suku bunga Fed September mendorong buck lebih tinggi secara keseluruhan, menjaga NZD/USD dirusak.

Sementara berita terbaru yaitu lembaga pemeringkat S&P menempatkan peringkat raksasa produk susu Fonterra pada credit watich negatif juga ditambahkan ke kerugian dalam pasangan Kiwi.

Sementara itu, pasar sekarang menunggu rilis ekonomi utama AS hari ini untuk momentum lebih lanjut tentang pasangan ini.

Level NZD/USD yang dipertimbangkan

Untuk sisi atas, resisten berikutnya berada pada level 0,6600 dan di atasnya bisa memperpanjang kenaikan ke level 0,6656 (tertinggi 12 Agustus). Untuk sisi bawahnya support terdekat mungkin berada di 0,6515 (terendah 11 Agustus) di bawahnya di level 0,6499 (terendah 6 Agustus).

[Lihat Posisi Perdagangan Kontributor]

EUR/JPY Stabil Dan Kuat, Pantau Tertinggi Juni

EUR/JPY saat ini diperdagangkan pada 138,80 dengan tertinggi 138,83 dan terendah 138,69.
Leia mais Previous

Emas Perpanjang Penurunan Di Asia, Di Bawah $1115

Futures emas di Comex memperpanjang penurunan dari puncak multi-minggu untuk sesi kedua berturut-turut di Asia karena dampak intervensi FX China menyusut dan pedagang mengalihkan fokus kembali ke spekulasi kenaikan suku bunga Fed September di tengah optimisnya rilis data AS dan penurunan permintaan global.
Leia mais Next