USD/JPY Merosot Ke 108,65 Karena Dolar Melemah

USD/JPY terus turun selama sesi perdagangan Asia, membuat terendah baru sesi di 108,65 karena Greenback terus melemah terhadap pasangannya yang diperdagangkan.

Yen Jepang terus menguat karena ekuitas global melayang lebih rendah dalam perdagangan aktif, bahkan saat perwakilan dari Bank of Japan, seperti Gubernur BoJ menegaskan kembali dedikasi bank sentral itu terhadap kebijakan moneter yang mudah didukung oleh meningkatnya pembelian Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 3-5 tahun oleh BoJ. Pasar mengabaikan kenaikan pelonggaran fiskal untuk terus membeli Yen, bahkan saat Deputi Gubernur BoJ Kikuo Iwata menyatakan bahwa Yen menguat "lebih dari yang diharapkan", dan mengamati bahwa ada "kesalahpahaman di pasar" bahwa BoJ akan keluar dari kebijakan mudah segera. Iwata juga mengamati bahwa BoJ tidak akan mulai menaikkan suku bunga hanya karena Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve sangat ingin keluar dari sikap kebijakan moneter yang mudah. Iwata, yang masa jabatannya dijadwalkan akan berakhir pada tanggal 19 Maret, tidak percaya bahwa dia akan diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya sebagai Deputi Gubernur, namun menekankan pentingnya siapa saja yang mengambil alih jabatan tersebut harus tetap melakukan kebijakan moneter yang mudah seagresif mungkin.

Pembelian Yen terus menjadi permainan yang mudah karena Dolar AS terus dihukum oleh pasar, terus terdepresiasi terhadap mata uang lainnya, kendati ada sedikit pengentasan dalam tekanan penjualan yang diakibatkan oleh kenaikan suku bunga acuan pada yield obligasi Treasury 10-tahun, mencapai tertinggi empat tahun di 2,733% baru-baru ini.

Segi teknis USD/JPY 

USD sudah diperdagangkan di bawah pivot harian selama sesi Asia, dan diperdagangkan jauh di bawah SMA-200 di grafik harian, sementara support/resistensi untuk minggu ini ditandai masing-masing di 108,27 dan 109,10.

Poin pivot intraday:
R2: 109,60
R1: 109,28
PP: 108,90
S1: 108,56
S2: 108,18