Lima Alasan Mengapa Inggris Bisa Keluar dari UE dan Prancis Tidak Bisa – Natixis

Mengapa bisa ada Brexit dan bukan "Frexit"? Inggris menjadi miskin dengan meninggalkan Uni Eropa, tetapi jalan keluar ini bukan malapetaka. Meninggalkan UE akan menjadi bencana bagi Prancis karena lima faktor, ekonom di Natixis melaporkan.

Mengapa Inggris bisa meninggalkan UE dan Prancis tidak bisa

“Suku bunga jangka panjang Inggris secara spontan rendah, sementara spread imbal hasil yang ketat antara Prancis dan Jerman terkait dengan komitmen ECB untuk menstabilkan suku bunga antara negara-negara zona euro. Keluarnya Prancis dari zona euro kemudian akan menyebabkan kenaikan tajam suku bunga jangka panjang Prancis.”

“Utang luar negeri bruto Inggris dalam mata uang negara itu sendiri sementara utang luar negeri bruto Prancis dalam euro. Ini berarti depresiasi pound sterling tidak berpengaruh pada utang luar negeri Inggris, sementara depresiasi franc Prancis terhadap euro, yang akan sangat mungkin terjadi jika Prancis meninggalkan UE, akan menyebabkan kenaikan yang yang tidak berkelanjutan dalam utang luar negeri Prancis.”

“Pound sterling adalah mata uang cadangan yang penting, mengingat bobot Inggris, yang memungkinkan negara untuk menerima arus masuk modal, berkat peran mata uang cadangan pound sterling ini, dan oleh karena itu dengan mudah membiayai defisit eksternal permanen. Jika Prancis meninggalkan UE, franc Prancis tidak lagi menjadi mata uang cadangan sama sekali, dan akan menjadi sangat sulit untuk membiayai defisit eksternal Prancis.”

“Pusat keuangan London tidak banyak menderita akibat keluarnya Inggris dari UE, yang tidak akan terjadi di Paris, yang merupakan pusat keuangan hanya karena Prancis berada di zona euro.”

“Menukar ekspor ke seluruh dunia dengan ekspor ke UE jauh lebih mudah bagi Inggris daripada Prancis. Setelah keluar dari UE, Inggrisberhasil menukar sebagian ekspornya ke UE dengan ekspor ke seluruh dunia. Kami ragu Prancis akan dapat melakukan substitusi yang sama, mengingat lemahnya perdagangan luar negeri dan penurunan kronis dalam pangsa pasar ekspor.”